Kamis, November 13, 2025
BerandaCamat Tatah Makmur Klaim Tak Tutup Mata, Rumah Martinah Hanya Berjarak Ratusan...

Camat Tatah Makmur Klaim Tak Tutup Mata, Rumah Martinah Hanya Berjarak Ratusan Meter Dari Kantornya

Headline9.com, MARTAPURA – Camat Tatah Makmur, Wahyudi Rahmat, mengklaim pihaknya tidak menutup mata soal kondisi keluarga Martinah (62), yang puluhan tahun bertahan dalam garis kemiskinan.

Tiga kepala keluarga (KK) dan tujuh jiwa itu, tinggal dalam satu rumah yang reyot dan hampir roboh, di RT 06, Desa Tampang Awang, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar. Kondisi memprihatinkan, Ahmad Hilmi (6), cucunya Martinah, yang terlahir cacat fisik juga menambah cobaan bagi mereka. Namun, tidak dilihat oleh Pemerintah Kabupaten Banjar.

Anak dari pasangan suami – istri (pasutri) Rahmani dan Mailani itu, menderita bibir sumbing dan tak memiliki daun telinga. Pasca ramai dipemberitaan, baru Pemkab Banjar langsung bergerak untuk memberikan bantuan, termasuk, biaya pendampingan, program rumah layak huni (RTLH), serta biaya operasi melalui BPJS Kesehatan.

Namun, hal itu ditepis Wahyudi Rahmat, “Kami tidak tutup mata. Hanya saja, Pemkab Banjar juga punya batasan, jadi tidak bisa diakomodir semuanya. Termasuk, wilayah Kabupaten Banjar kan luas dan itu kan bergiliran. itu juga diusulkan lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Kita ketahui anggarannya juga terbatae,” ucapnya, Senin (9/9/2025).

Dia juga menyebut, seharusnya tidak menjadi permasalahan. Apalagi, program Rutilahu siap diakomodir Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui pokok pikiran (pokir) anggota DPRD. Lantaran sudah ribut, kemudian dialihkan ke programnya ke Pemkab Banjar lewat Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) yang juga merupakan pokir DPRD Kabupaten Banjar yakni Ketua Komisi III, H Abdul Razak.

BACA JUGA :  Muntaber Renggut Nyawa Balita, Komisi IV Pertanyakan Kinerja Dinkes Banjar

“Sebelumnya kan mau diakomodir lewat pokir Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Mustaqimah (politisi NasDem) melalui program Rutilahu dari Dinsos. Setelah Anggota DPRD Kabupaten Banjar Wahyu Akbar berkunjung, lalu ada pemberitaan, ribut. Makanya, pokir yang diusulkan lewat Pemprov Kalsel digeser ke lokasi lain dan Pemkab Banjar yang mengakomodir untuk kegiatan perbaikan rumah Martinah,” kata Wahyudi.

Ketika ditanya apa penyebab pihak kecamatan dan desa baru memberikan bantuan tahun ini? ia menyebut, sebelumnya rumah Martinah sudah pernah diusulkan. “Usulan itu sudah diajukan di 2024 dan realisasinya pada 2025. karena rumah Martinah di akomodir lewat Pemprov Kalsel makanya tidak masuk dalam program kegiatan Rutilahu Pemkab Banjar. Kami juga selau aktif mencari data rumah siapa saja yang tidak layak huni,” paparnya.

Padahal, Kantor Kecamatan Tatah Makmur  berada di Desa Tampang Awang. Bahkan, rumah Martinah tidak juga jauh dari kantor yang merupakan kepanjangan tangan untuk Pemerintah Kabupaten Banjar. Termasuk, kantor desanya, yang berjarak sangat dekat dengan tempat tinggalnya namun masih luput dari perhatian pemerintah.

BACA JUGA :  Gagal Mencuri Pria Asal Kelayan diamankan ke Kantor Polisi dan Satu Orang Dalam Pengejaran

“Harusnya kan yang berperan itu memang Pembakal (kepala desa) setempat dan aktif dengan warga. Jadi, wajar kalau misalnya bantuan juga keluar dari kantong pribadi dari pembakal itu sendiri,” katanya. Ketika ditanya sebaliknya, Wahyudi, tetap memberikan jawaban (statement) yang sama. “Masyarakat tahunya ya kades. Kalau puluhan tahun tak mendapat bantuan, apakah yakin itu sudah puluhan tahun. Jangan-jangan itu hanya klaim,” beber Wahyudi.

Terkait biaya pendampingan melalui Badan Amil Zakat (Baznas) untuk keperluan media dan lain-lain, kata dia, syaratnya tengah diurus oleh kades dan berproses. “Operasinya diunur ke tanggal 10 September, sebelumnya kan tanggal 8 September. Jadi, Pembakal (kades) sedang membantu melengkapi proses persyaratan administrasi. Artinya, kita rutin berkoordinasi,” papar dia.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dibawah kepemimpinan Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan Said Idrus Al Habsyi, benar-benar menujukkan kelemahannya dimata masyarakatnya sendiri. Dengan percaya dirinya menyebut, angka kemiskinan turun secara makro, pada saat peringatan Hari Jadi ke- 75 Kabupaten Banjar. Buktinya, masih didapati masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan dan bahkan tidak menikmati rumah yang layak.

Jargon ‘MANIS’, melambangkan kesejahteraan sosial dan peningkatan ekonomi rakyat, hanya sebatas janji dalam kampanye Pilkada selama dua periode kepemimpinannya di Kabupaten Banjar.

Reporter: Riswan | Editor: Nashrullah

- Advertisment -
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular