1. Home
  2. »
  3. Uncategorized
  4. »
  5. Ribuan Jamaah Padati Haul KH Anang Sya’rani Arif ke-51.

Ribuan Jamaah Padati Haul KH Anang Sya’rani Arif ke-51.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, MARTAPURA-Ribuan jama’ah padati acara puncak peringatan Haul ke-51 KH Anang Sya’rani Arif di kubah atau makam KH Anang Sya’rani Arif Desa Kampung Melayu Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar, Selasa  (14/01/2020) malam.

Bupati Banjar KH Khalilurrahman bersama para Habaib dan Alim Ulama duduk bersama dengan ribuan jemaah yang memenuhi kubah KH Anang Sya’rani Arief serta memadati halaman kubah, dan sepanjang Jalan Kampung Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur.

Diketahui, KH.Anang Sya’rani Arif lahir di Kampung Melayu, Martapura Tahun 1914, wafat 17 Juni 1969 pada usia 55 tahun. Beliau adalah seorang ulama besar dari Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

Beliau adalah salah satu  pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura Periode Kelima (Tahun 1959 s/d 1969), dan juga guru dari ulama kharismatik Martapura, Syekh KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.

Rangkaian acara haul tersebut dimulai dengan pembacaan Surah Yasin dan tahlil bersama, yang dipimpin oleh Bupati Banjar KH. Khalilurrahman,dilanjutkan dengan melantunkan syair-syair Maulid Habsy. Kemudian pembacaan ayat suci Al Quran oleh Qari muda asal Bima, Nusa Tenggara Barat, Syamsuri Firdaus peraih juara pertama MTQ Internasional ke-7 yang digelar di Istanbul, Turki.

Adapun KH. Anang Sya’rani Arif merupakan salah satu ulama yang terkenal ahli Hadist atau Muhadistin. Keistiqomahannya dalam menuntut ilmu agama serta pengamalannya sudah ditunjukan sejak kecil, bersama dengan sepupunya yang juga merupakan ulama besar asal Kota Martapura Syekh M Syarwani Abdan atau yang lebih terkenal dengan panggilan Guru Bangil.

BACA JUGA :  Komisi I Gelar RDP Bersama BPN

Di usia yang sangat muda Syekh M Sya’rani dan Syekh M Syarwani langsung dididik oleh Wali Allah Syekh M Kasyful Anwar yang juga merupakan paman beliau. Pada tahun 1350 H/1930 M, ia dan sepupunya Syekh Muhammd Syarwani Abdan Bangil berangkat ke Tanah suci Makkah untuk menunaikan Ibadah Haji sekaligus menimba ilmu ditempat sumbernya dengan diantar langsung oleh sang paman yakni KH.Kasyful Anwar.

Setibanya mereka di Tanah Suci Makkah dalam didikan dan pengawasan sang paman, keduanya belajar dengan tekun. Ibarat Siang Bercermin Kitab Malam Bertongkat Pensil. Di antara guru guru yang banyak memberikan pelajaran kepada mereka adalah Al-‘Alim al-Allamah as-Sayyid Amin al-Kutbi, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Umar Hamdan, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ali bin Abdullah al-Banjari, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Bakri Syatha, Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Muhammad Ali bin Husein al-Maliki, dan Al-‘Alim al-Allamah Syeikh Ahyad al-Bughuri.

Dari didikan mereka yang penuh keikhlasan, akhirnya ia menjadi ulama ternama dan ahli dalam bidang ilmu hadist dan tafsir. Ia pun menyandang gelar Muhaddist yaitu seseorang yang ahli dan hafal dalam ribuan matan hadist lengkap dengan sanadnya. Ia juga Khalifah dari gurunya, Syeikh Umar Hamdan.

Karena ketekunan mereka berdua, maka terkenallah mereka berdua di tanah suci Makkah hingga diberi julukan Dua Mutiara dari Banjar. Setelah 22 tahun menimba ilmu dari Tanah Suci Makkah dan sempat menjadi pengajar di Masjidil Haram maka sekitar tahun 1952 Beliau kembali ke tanah air.

BACA JUGA :  72 Tahun, KabupatenBanjar Terus Membangun

Ketika kembali ke kampung halaman Ia langsung menerima tongkat estafet kepemimpinan dari gurunya yakni KH.Kasyful Anwar. Selain sebagai pemimpin di Darussalam Al-Muhaddist Syekh Anang Sya’rani Arif juga mengadakan pengajian khusus guru – guru dikediamannya di Kampung Melayu Martapura.

Selama mengasuh PP Darussalam Martapura, Syekh M Sya’rani Arif telah banyak mendidik dan mencetak ulama besar khususnya di Kabupaten Banjar. Salah satu ulama yang pernah belajar kepada beliau adalah Al Alim Al Mukarrom Al Alamah Al Arif Billah Al Qutbh Syekh M Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul), KH Mahfuzh Amin, KH, Salim Ma’ruf, KH Mukhtar HS dan KH Abdusyukur. Beliau juga mengarang kitab, salah satunya Thanwirut Thulab (Ilmu yang menguraikan tentang Ushul Hadist) dan Hidayatuz Zaman (Berisi Hadist tentang akhir zaman).

Bupati Banjar KH.Khalilurrahman yang juga sekaligus sebagai menantu dari KH.Anang Sya’rani Arif menyampaikan, selaku pemimpin daerah mengucapkan syukur dan terimakasih atas terlaksananya acara ini.

“Acara haul ini merupakan wujud kecintaan dan penghargaan kepada salah seorang waliyullah atas jasa dan perjuangannya dalam memajukan Islam,” ungkapnya.

Bupati Khalilurrahman pun berharap, dengan momentum acara ini dapat mempererat silaturahmi umat Islam khususnya masyarakat Kabupaten Banjar sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan barokah.

 

Baca Juga