1. Home
  2. »
  3. Kalsel
  4. »
  5. HSS dan Tanbu Jadi Daerah Pembentukan Kawasan Siaga Bencana 2023

HSS dan Tanbu Jadi Daerah Pembentukan Kawasan Siaga Bencana 2023

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
Kabid Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi, saat menyampaikan sambutan Kadinsos dalam kegiatan penyuluhan Kawasan Siaga Bencana (KWSB).

Headline9.com, KANDANGAN – Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Tanah Bumbu (Tanbu) menjadi daerah yang diproyeksikan dalam pembentukan Kawasan Siaga Bencana (KSB). Program ini merupakan hasil upgrading (pengembangan) Kampung Siaga Bencana.

Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel, Achmadi, dalam pertemuannya bersama ratusan relawan, Selasa (9/11) di salah satu hotel di Kabupaten HSS, mengatakan, tercatat relawan yang diikutkan dalam pembentukan kawasan siaga ini cukup banyak. Gunanya untuk menekan dan mengurangi resiko terhadap bencana melalui ketahanan bencana berbasis masyarakat.

“Seluruhnya ada sebanyak 300 orang baik Tanbu dan HSS yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemerinatahan desa serta selanjutnya tim dari aparat kecamatan,” ungkapnya.

IMG 20231109 WA0030
Puluhan relawan KWSB se Kabupaten HSS yang ikut serta dalam kegiatan penyuluhan Kawasan Siaga Bencana.

Dijelaskan Madi sapaan akrabnya, menuturkan, di Kabupaten HSS sendiri dari hasil surey kerawanan bencana tercatat ada sebanyak 11 kecamatan.

BACA JUGA :  Upacara HBI 2019 dipusatkan di Kanim Banjarmasin

“Loksado, Padang Batung, Kandangan, Simpur, Kalumpang, Sungai Raya, Daha Selatan, Daha Utara, Daha Barat, Angkinang dan Telaga Langsat. Jadi sebelas kecamatan ini rawan bencana,” bebernya.

Sementara di Tanah Bumbu, ia merincikan, ada sebanyak 9 kecamatan. “Di antaranya Teluk Kepayang, Kusan Hulu, Kusan Tengah, Kusan Hilir, Mantewe, Karang Bintang, Batulicin, Satui,” ucapnya.

Dia menegaskan, pembentukan Kawasan Siaga Bencana (KSB) bertujuan untuk mengurangi jumlah korban sebagai penanggulangan resiko bencana.

“Ini merupakan salah satu model penanggulangan bencana berbasis masyarakat,” tuturnya.

Dari ratusan relawan yang terjaring dan siap terjun, Achmadi mengungkapkan, tentunya pemberian pembekalan dan pelatihan (beklat) menjadi prioritas pihaknya agar memiliki skill (keterampilan) lebih dalam menghadapi dan mencegah bencana.

“Agar mereka memiliki respon yang cepat, tanggap dan tepat agar penanganan bencana mampu tertangani dengan baik,” paparnya.

“Kita akan melaksanakan pelatihan penanganan bencana berbasis masyarakat di kawasan siaga bencana tersebut pada November ini,” paparnya.

BACA JUGA :  Covid-19 di Kalimantan Selatan telah tercatat ada 179 kasus

Tahun 2024, kata dia, bakal mendirikan lumbung sosial dalam rangka menampung logistik dalam penanagan bencana. “KSB kan sudah terbentuk di dua kabupaten. Nah, dari sebelas kecamatan di HSS itu sudah berdiri lumbung sosial yakni di Kandangan dan Kalumpang. Sedangkan, kecamatan lainnya akan didirikan tahun depan,” papar Achmadi.

Tak hanya dikalangan masyarakat, dirinya membeberkan, juga bakal memantapkan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) melalui pelatihan. Rencananya dilaksanakan Desember 2023.

“Ini sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dalam rangka memperkuat ketahanan bencana. Yang sekaligus, membantu masyarakat dalam hal penanganan bencana di daerah,” paparnya.

Dibentuknya ratusan tim untuk dua daerah sebagai Kawasan Siaga Bencana (KSB), diharapkan Madi, mampu memiliki insting kuat dan merespon cepat dalam hal penanganan terhadap bencana.

“Penanganan bencana ini harus dimulai dari hulu ke hilir baik HSS maupun Tanbu,” tutupnya.

Reporter : Rei Surya
Editor : Nasrullah

Baca Juga