1. Home
  2. »
  3. Balangan
  4. »
  5. Audit Kasus Stunting Diharapkan Menjadi Langkah Dalam Penurunan Angka Stunting

Audit Kasus Stunting Diharapkan Menjadi Langkah Dalam Penurunan Angka Stunting

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

Headline9.com, BALANGAN – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3A P2KB PMD) Kabupaten Balangan melakukan diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) ke-2, di Aula Dharma Setya DP3A P2KB PMD, Paringin Selatan, Selasa (19/11/2024).

Diseminasi audit stunting sendiri merupakan upaya identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya, khususnya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit, termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit kasus stunting, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta atau balita.

BACA JUGA :  DKUKMPP dan Kejari Balangan Jalin Kerja Sama Bidang Perdata dan TUN

AKS juga merupakan salah satu dari kegiatan prioritas dalam pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Balangan, Sahrudin, menerangkan hasil dari audit dapat menjadi dasar untuk upaya bersama dalam mengatasi masalah stunting secara holistik.

Sahrudin mengatakan langkah awal dalam tahapan AKS ke-2 terpilih Kecamatan Paringin Selatan dan Kecamatan Juai, karena memiliki prevalensi stunting tertinggi pada Juni 2024 di atas 20%.

BACA JUGA :  Peduli Masyarakat Pasca Kebakaran Bupati Balangan Serahkan Bantuan

“Dengan sasaran yang ditindak lanjuti dua calon pengantin, tiga ibu hamil, tiga ibu pasca bersalin dan lima batuta dengan pertimbangan yang paling berisiko dari kasus yang sudah diajukan,” katanya.

Pada AKS ini juga diserahkan paket sembako yang berisi telur, susu, minyak goreng, tepung dan gula kepada sasaran AKS ke-2.

Adapun tim pakar dalam AKS ini, dokter spesialis obgyn, dr. Nyoman Suyasa, dokter spesialis anak, dr. Ratna Indriyani dan psikiater, dr. Islamiyah.

Baca Juga