Headline9.com, BANJARBARU – Ekspose awal kajian pengembangan Model Pesantren Modern Berbasis Kearifan Lokal di Kalimantan Selatan terlaksana, di Aula BRIDA Kalsel, Senin (13/10/2025) siang.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel, Thaufik Hidayat, mengatakan, kajian tersebut salah satu langkah dan komitmen penting pihaknya dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya pada bidang pendidikan berbasis keagamaan. Diharapkan, senantiasa berakar pada nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Banua.
“Pesantren telah menjadi bagian penting perjalanan sejarah, budaya, dan pendidikan di Kalimantan Selatan. Namun, tantangan zaman menuntut kita untuk mengembangkan model pesantren yang tidak hanya menjaga tradisi dan kearifan lokal, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kebutuhan pembangunan daerah,” ungkapnya.
Thaufik mengatakan, melalui kajian tersebut diharapkan mampu menghadirkan rekomendasi model pesantren modern yang berbasis kearifan lokal. “Sehingga dapat menjadi percontohan bagi penguatan peran pesantren dalam pembangunan sumber daya manusia, peningkatan literasi keagamaan, ekonomi, dan sosial masyarakat,” harapnya,” katanya, didampingi Kabid Riset, Inovasi, Diseminasi dan Kerjasama serta peneliti ahli dari Badan Riset dan Inovasi Daerah Kalsel.
Acara ekspose awal ini, bisa menjadi forum strategis untuk bertukar pikiran, menyatukan gagasan, serta menguatkan komitmen bersama. “Saya berharap diskusi serta masukannya dapat memperkaya hasil kajian, sehingga rekomendasi yang dihasilkan juga benar-benar dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat nyata,” pungkasnya.
Dalam ekspos kajian awal pengembangan Model Pesantren Modern Berbasis Kearifan Lokal di Kalsel itu, diisi narasumber dari Tenaga Ahli Gubernur Kalsel, Nurul Fajar Desira, serta dihadiri perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan, Kemenag kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten/kota di provinsi Kalsel.















