Headline9.com, BANJARBARU – Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, HM Syarifuddin, resmi membuka kegiatan tahapan presentasi final Inovasi Daerah, melalui Kalsel Innovation Award 2025. Acara ini berlangsung, di Aula Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalsel, Selasa (14/10/2025).
“Sebagaimana telah kita ketahui bersama, Kalsel Innovation Award (KIA) 2025 adalah wadah apresiasi bagi para inovator daerah. Saya juga mengapresiasi setinggi-tingginya bagi seluruh peserta yang berhasil lolos ke tahap final, ini nyata dari semangat ‘bekerja bersama, merangkul semua’. Melalui ide, kreativitas dan inovasi yang mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik serta kemajuan pembangunan daerah,” ucapnya, dalam sambutannya di kegiatan tahapan Final Inovasi Daerah KIA 2025.
Kegiatan ini, sambung Syarifuddin, merupakan momentum penting menumbuhkan budaya berinovasi sekaligus menghadirkan solusi dalam menghadapi tantangan pembangunan daerah yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Mengingat, inovasi juga merupakan terobosan yang digagas untuk meningkatkan pelayanan publik.
“Melalui ajang ini, kita ingin menegaskan bahwa inovasi merupakan bagian dari semangat perubahan menuju birokrasi yang adaptif, responsif dan berorientasi pada hasil. Kita juga ingin memastikan setiap inovasi yang lahir tak berhenti pada tataran konsep tetapi bagaimana hal ini bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” papar mantan Penjabat (Pj) Bupati Kotabaru dan Tapin tersebut.
Dalam ajang ini, dirinya berharap, lahir inovasi-inovasi terbaik yang mampu memberikan dampak manfaat positif bagi kemajuan daerah. “Saya juga berpesan agar terus menjaga semangat untuk mengembangkan inovasi secara berkelanjutan serta melakukan replikasi di unit kerja lain supaya tentunya manfaat itu bisa dijangkau oleh masyarakat secara luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalsel, H Thaufik Hidayat, menyampaikan, bahwa Kalsel Innovation Award (KIA) 2025 itu merupakan wujud nyata sekaligus komitmen Pemprov Kalsel yang secara konsisten mendorong lahirnya budaya baru. Terutama, budaya berpikir kreatif, berani mencoba, dan terus melakukan berbaga inovasi positif.
“Hal ini juga merupakan langkah strategis dalam membentuk ekosistem inovasi daerah, terutama mengukur, memfasilitasi, dan memberikan apresiasi tiap gagasan baik melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ataupun masyarakat pada umumnya. Terkhusus, saya juga mengapresiasi upaya seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan KIA 2025,” paparnya.
Menurutnya, Kalsel Innovation Award (KIA) sangat sejalan dengan visi misi Gubernur Kalsel untuk memastikan tiap OPD tak hanya menjalankan tugas rutin, akan tetapi wajib melahirkan dan melaporkan minimal satu inovasi setiap tahunnya. “Kuantitas dan kualitas inovasi ini menjadi bekal kita untuk mengakselerasi predikat Provinsi Kalimantan Selatan dalam ajang Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri. Inovasi adalah milik kita bersama. Mari kita jadikan momentum KIA 2025 ini sebagai titik balik, sebagai inspirasi untuk terus berkreasi, berbagi pengetahuan, serta bersinergi di era kolaborasi,” ungkap mantan Penjabat (Pj) Bupati Balangan tersebut.
Tahun 2025, tercatat ada 90 proposal inovasi daerah, terdiri 42 proposal dari SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel, 26 proposal SKPD dilingkungan pemerintah kabupaten/kota dan 22 proposal dari masyarakat umum. Selain itu, dari puluhan proposal yang diterima panitia, terdapat 10 inovasi berhasil lolos dalam tahapan Kalsel Innovation Award (KIA) 2025.
Masing-masing Di antaranya, Top 10 SKPD Pemprov Kalsel, SIPAUS (RSUD H Mochamad Anshari Saleh), Daus Mini (RSUD Ulin Banjarmasin), BANGSIBUN BAKARET (Disbunak Provinsi Kalsel), Si Apung Kasela (DPKP Provinsi Kalsel), BEKANTAN (DPMPTSP), Datu Suban (Dinsos Provinsi Kalsel), Si HH Hutan (Dishut Provinsi Kalsel), Si Yakin Aman (DPKP Provinsi Kalsel), Sikat Dio (RSGM Hasan Aman Banjarmasin) dan Takuni Sali (RSJ Sambang Lihum).
Sementara, Top 10 SKPD tingkat kabupaten/kota, STAR BANJAR (Kabupaten Banjar), Julak Saman (Kota Banjarbaru), Parak Acil Online (Kota Banjarmasin), si JAGO KUMIS (Kota Banjarmasin), SINGASAKTI (Kabupaten Hulu Sungai Tengah – HSS), JEMPOLS BERUANG (Kabupaten Hulu Sungai Utara – HSU), Papah Modis Dalang Batik, Puskesmas Berjalan (Kabupaten Balangan), SiPonsel dan Sintesa Peta (Kabupaten Tabalong).
Dan Top 10 untuk kategori masyarakat umum, di antaranya, BATA KLIK TAPIN, Circle Prestasi (Kabupaten Tapin), Sari Kasi (Kota Banjarbaru), Desa Inovatif (Kabupaten Batola), Lockdeck (Kabupaten Banjar), Pakar 2.1 (Kabupaten Tabalong), TRICHODERMA SP (Kabupaten Hulu Sungai Tengah -HST), i- Medita (Kabupaten Tanah Laut), Wisata Pasar Budaya (Kabupaten Balangan), JALUR PETELUR (Kabupaten Hulu Sungai Utara – HSU).
Reporter: Riswan | Editor: Nashrullah















