HEADLINE9.COM, MARTAPURA- Polres Banjar menggelar konferensi pers pada Senin (30/12/2019) di Aula Tribata Polres Banjar.
Kpaolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo SIK MH Â yang didampingi Wakapolres Kompol Handoyo, Kabag Ops Kompol Syaiful dan juga jajaran pejabat utama Polres Banjar lainnya menyampaikan hasil oprasi yang digelar oleh Polres Banjar selama 2018-2019. Â Salah satunya kapolres Banjar menyampaikan mengenai tangkapan kasus penyalahgunaan narkoba.
“Daerah kita memang rawan narkoba karena beberapa kecamatan seperti Gambut, Sei Tabuk dan Kertak Hanyar berbatasan langsung dengan Banjarmasin. Naiknya penanganan narkoba di tahun ini sebanyak 167 kasus, dibanding 2018 yang sekitar 121 kasus berkat giat dari rekan-rekan Sat Narkoba yang lebih intens melakukan lidik dan juga penangkapan para pengedar. Kebanyakan tersangka juga dari pengedar baik skala kecil dan menengah,” bebernya.
Wilayah hukum Polres Banjar diketahui meraih tingkat penanganan yang tinggi terhadap kasus penyalahgunaan narkoba. Hal ini menggambarkan bahwa di wilayah hukum Polres Banjar memang terindikasi wilayah yang rawan beredarnya barang haram tersebut.
Guna menanggulangi bahaya narkoba, Andri berharap kerjasama yang baik dengan seluruh komponen masyarakat.
“Meski begitu, kita juga tetap giat mensosialisasikan bahaya narkoba baik di sekolah-sekolah, madrasah, tingkat kecamatan, hingga ke kampung-kampung dibantu pula oleh rekan Sat Binmas,” jelasnya.
Selain itu Andri juga membeberkan kasus-kasus lainnya yang ditangani oleh Polres Banjar, Â dimana total di 2019 sebanyak 665 kasus, sedangkan 2018 sebanyak 660 kasus. Kasus 2018 selesai proses sebanyak 561, sedangkan 2019 selesai 489 kasus.
“Memang ada sejumlah kasus belum terungkap, seperti kasus pembunuhan di Paramasan, juga kasus mayat bayi Desa Tangkas belum bisa diungkap karena minimnya saksi,” tambah Kasat Reskrim AKP Rizky Fernandes.
Kasus pencurian dengan pemberatan cenderung turun, tahun 2018 tercatat 67 kasus, sedangkan 2019 ada 59 kasus. Kasus penggelapan tahun 2019 berjumlah 8 kasus, turun dari tahun 2018 berjumlah 13 kasus. Sajam di 2019 ada 55 kasus, naik ketimbang 2018 yang ada 25 kasus. Kebakaran di tahun 2018 ada 18 kejadian, maka di 2019 ada 16 kejadian.
Kekerasan terhadap anak dan perempuan mengalami penurunan, sementara penemuan mayat dari tahun sebelumnya cuma 2 kasus, menjadi 10 temuan mayat.
Adapun kasus miras tahun lalu 4 kasus, menjadi 7 kasus. Kasus orang mati tenggelam tahun ini ada 7 kasus, naik drastis ketimbang 2018 yang cuma 1 kasus.
Sementara kasus lakalantas 2018 ada 58 menjadi 65 kasus. Untuk korban meninggal tahun lalu 49 turun menjadi 47 meninggal dunia.
“Kita akan tetap giatkan operasi kepatuhan berlalu-lintas, sebab wilayah kita memang rawan lakalantas,” beber Andri.
Pada kasus kejahatan terhadap kekayaan negara, terdiri kasus korupsi cenderung stagnan, di mana tahun 2018 ada 2 kasus, maka 2019 ada 1 kasus.
“Kebetulan kita belum memiliki Kanit Tipikor, mudah-mudahan ke depan setelah ada kasus korupsi akan kita lidik lebih banyak,” harapnya.
Sementara kasus ilegal meaning tahun lalu dua kasus, maka 2019 ada empat kasus. Karhutla yang sebelumnya nihil maka tahun ini ada 6 kejadian.
Seementara dalam rangka menyambut pergantian tahun, Kapolres Banjar juga menghimbau kepada seluruh masyarakat  berpesan dalam menyambut tahun baru, agar warga tidak memaksakan diri untuk berhura-hura, kebut-kebutan atau kegiatan negatif lainnya. Alangkah lebih baik jika disambut dengan acara dzikir atau shalawatan, sehingga bisa membantu petugas menjaga kamtibmas.
Penulis M Sairi