Headline9.com, BARABAI– Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) diganjar tiga kategori penghargaan oleh Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati HST, H Aulia Oktafiandi, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (5/7/2024) malam.
Tiga penghargaan yang didapat pertama kategori anugerah utama, transformasi pembelajaran dan ketiga transformasi anggaran pendidikan.
Bupati Aulia menjelaskan penghargaan tersebut merupakan hasil dari penerapan kurikulum merdeka di seluruh satuan pendidikan di HST.
Membanggakan lagi, HST menjadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Selatan yang menerima penghargaan dari Kemendikbud Ristek RI.
“Selama dua tahun kami betul-betul mengadaptasi dengan kurikulum tersebut. Kurikulum merdeka kami anggap sesuai dengan tujuan yaitu memanusiakan manusia dan mengajar itu menyenangkan bagi anak-anak,” jelasnya.
Langkah awal yang dilakukan untuk mengadopsi kurikulum ini, menurut Aulia, adalah dengan menguatkan para guru dan mendorong digitalisasi pembelajaran. Hasilnya, banyak guru yang mampu menguasai teknologi dalam pembelajaran.
“Akhirnya anak-anak senang dalam belajar. Hasilnya tingkat literasi dan numerasi naik dengan adanya konsep merdeka belajar ini,” katanya.
Dirinya menyebut tantangan selama ini yang dialami oleh Kabupaten HST adalah manajemen anggaran. Anggaran HST berbeda dengan kabupaten lain tak seperti di pulau Jawa bahkan di Kalsel.
Berbagai tantangan pun sudah dilakukan. Hingga akhirnya, Pemkab HST bisa dikatakan lebih memilih sektor pendidikan dengan tujuan prioritas meningkatkan sumber daya manusia (SDM). “Jadi kami fokuskan anggaran itu (untuk pendidikan). Tantangan kedua soal SDM (guru) usia mereka di atas rata-rata tapi kita ajak mereka untuk beradaptasi,” imbuh Bupati HST.
“Untuk SDM yang baru kita dorong untuk memanfaatkan fasilitas yang ada seperti diklat, pelatihan untuk bisa mengikuti kurikulum merdeka belajar,” ungkapnya.
Orang nomor satu di HST ini menegaskan guru adalah kunci dari suksesnya penerapan kurikulum merdeka. “Ketika kita sudah berinvestasi kepada guru, kurikulum merdeka ini sudah melekat. Guru itu tidak bisa diganti. Kalau kepala daerah dan menteri ada pergantian,” pungkasnya.
Komitmen pemerintah dalam menjalankan tugasnya dengan baik menjadikan kurikulum merdeka ini akan terus dipertahankan. Hasil yang nyata dari penerapan kurikulum ini di HST sudah terpampang jelas.
Diketahui, meski tahun 2023 lalu HST hanya pendapat satu piala penghargaan. Sekarang, tahun 2024 HST berhasil meraih tiga piala sekaligus. Terjadi lompatan yang sangat signifikan. Ini menandakan iklim pendidikan di Bumi Murakarta sangat bagus.
Reporter : Ahmad Farisal
Editor : Nashrullah