Headline9.com, BANJARMASIN – Tim Baccpatch dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), yang diketuai oleh Wiwin Nadia dan beranggotakan Tiara Nurfazrina, M. Chaidir Hafidz, Salsabila Nurlaila Safitri, serta Eka Purnama Sari, telah berhasil mengembangkan riset berjudul “Pengembangan Sediaan Transdermal Patch Ekstrak Daun Rambai (Baccaurea dulcis Mull.Arg) Tanaman Khas Kalimantan sebagai Alternatif Wound Healing Alami.” Riset ini didanai oleh Kemendikbud RI.
Luka bisa terjadi kapan saja, terutama luka sayat yang disebabkan oleh benda tajam seperti pisau atau pecahan kaca. Jika tidak ditangani dengan baik, luka sayat dapat menyebabkan infeksi kulit.
Di Indonesia, masyarakat sering menggunakan tanaman sebagai bahan obat, salah satunya adalah daun rambai (Baccaurea dulcis Mull.Arg) yang dikenal memiliki potensi dalam penyembuhan luka.
Perawatan luka sayat tidak hanya sekadar membersihkan dan menutup luka, tetapi juga melibatkan penanganan hati-hati, pencegahan infeksi, dan pemantauan proses penyembuhan.
Melihat potensi daun rambai, tim Bacpatch tertarik mengembangkan sediaan transdermal patch berbahan ekstrak daun rambai. Patch ini diharapkan dapat menghantarkan obat melewati kulit untuk memberikan efek sistemik dan nyaman digunakan.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini bertujuan untuk terus berinovasi, mewadahi ide-ide kreatif, serta meningkatkan kualitas akademik melalui penelitian ilmiah.
“Jangan biarkan luka menghambat aktivitasmu, biar kami yang akan mengobati lukamu,” ujar tim Baccpatch.