Minggu, Juni 22, 2025
BerandabpnJadi Pembicara di LEMHANNAS RI, Ossy Dermawan Sebut Tanah dan Tata Ruang...

Jadi Pembicara di LEMHANNAS RI, Ossy Dermawan Sebut Tanah dan Tata Ruang Pilar Ketahanan Nasional

Headline9.com, JAKARTA – Pertanahan dan tata ruang memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan dan keamanan negara.

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menyatakan hal itu saat menjadi pembicara dalam Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Angkatan ke-220 Kolaboratif LEMHANNAS RI 2025, yang digelar di AONE Hotel, Jakarta, Jumat (23/05/2025).

“Tanah juga berperan dalam menjaga integritas wilayah, pemerataan pembangunan, dan keadilan sosial. Ketika tata ruang direncanakan dengan baik, dengan adil, kita tidak hanya menciptakan efisiensi pembangunan, kita juga sedang membangun pondasi kokoh bagi kedaulatan nasional,” ujar Wamen Ossy di hadapan peserta kegiatan.

Menurutnya, pembahasan soal ketahanan nasional kerap terfokus pada kekuatan militer. Padahal, aspek pertanahan dan tata ruang memiliki bobot strategis yang tak kalah penting dalam konteks geopolitik modern. “Dalam konteks geopolitik, tata ruang bukan hanya soal perencanaan wilayah fisik, tetapi juga alat pengendalian sumber daya, menjadi alat pengaruh politik, dan menjadi alat pertahanan. Penempatan kawasan industri, permukiman, pertanian, hingga kawasan militer harus dirancang dengan visi jangka panjang untuk mendukung ketahanan nasional,” ujar Ossy.

BACA JUGA :  Kepala BPN Kota Banjarbaru Lantik Tim Panitia Ajudikasi PTSL TA 2025

Ia menggarisbawahi fungsi penting Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang menurutnya tak sekadar dokumen teknis pengatur zonasi, akan tetapi juga dokumen geopolitik yang menentukan arah pengelolaan ruang nasional.

“RTRW ini juga menentukan bagaimana ruang negara ini dapat dijaga, dapat dimanfaatkan, dan dapat diarahkan untuk mendukung kedaulatan bangsa,” katanya.

Soal program ketahanan pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo, Ossy juga menilai hal itu tak lepas dari kepastian hak atas tanah. “Kita tak bisa bicara soal ketahanan pangan nasional jika lahan sawah yang masih produktif kemudian dikonversi menjadi kawasan industri atau properti tanpa perencanaan yang bijak. Bukan berarti kita tak ingin investasi masuk ke suatu daerah, tapi investasi yang masuk jangan sampai mengganggu ketahanan pangan di wilayah tersebut,” ujarnya.

Tak hanya pangan, pertanahan dan tata ruang juga memiliki pengaruh dalam mendukung ketahanan energi nasional. Menurutnya, keberhasilan transisi energi hijau bergantung pada ketersediaan ruang untuk infrastruktur energi terbarukan.

BACA JUGA :  ICI 2025 Jadi Ajang Penting Dorong Infrastruktur Ramah Lingkungan

“Kita tidak bisa menyuarakan kedaulatan energi apalagi mendorong transisi untuk energi baru dan terbarukan, jika kita tidak menyediakan ruang bagi infrastruktur hijau, seperti penyediaan tanah bagi panel surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ataupun bioenergi. Semua inisiatif besar ini membutuhkan tanah sehingga kita bisa melihat betapa tanah adalah titik awal dari semua strategi pembangunan nasional yang berkelanjutan,” pungkas dia.

Usai sesi pemaparan materi dan diskusi, Ossy juga menerima plakat dari panitia kegiatan PPNK Angkatan ke-220 Kolaboratif LEMHANNAS RI 2025. Agenda dilanjutkan dengan foto bersama dengan seluruh peserta kegiatan. Pada kesempatan itu, Wamen Ossy turut didampingi oleh Tenaga Ahli Bidang Administrasi Negara dan Good Governance, Ajie Arifuddin; serta Tenaga Ahli Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis, Hendri Teja.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Most Popular