Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjarbaru
  4. »
  5. Pendamping RHL  Praktik Lapang di TH2TI 

Pendamping RHL  Praktik Lapang di TH2TI 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
Praktik Lapang di TH2TI. Foto: Facebook Dishut Kalsel

HEADLINE9.COM.BANJARBARU  – UPTD Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) melalui Pelaksana Teknis Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI), Budi Agung Setiawan, Rabu (11/3) lalu membagi pengalaman kepada puluhan pendamping RHL 2020 lingkup BPDASHL Barito. Praktik lapang digelar di areal TH2TI kawasan Pusat Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalsel di Jalan Abdi Praja Banjarbaru.

Budi berbagi tips dan trik agar tanaman dapat tumbuh secara maksimal. “Yang harus dipahami, menanam tidak hanya membuat lubang,  terus menanam. Tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah yang baik. Seperti ukuran lubang yang tidak terlalu sempit. Tujuannya, agar akar dapat bernapas dengan baik,” tuturnya.

Satu-persatu, Budi menuturkan teknis penanaman dan pemeliharaan yang baik. Terutama, teknik pemeliharaan di musim hujan, juga saat kemarau. “Tentunya, penyiraman menjadi salah satu faktor penentu tumbuh kembangnya tanaman,” ujarnya.

BACA JUGA :  Darmawan Tinjau Posko Pengungsian dan Dapur Umum

Kegiatan yang berlangsung seru ini, selain menambah wawasan, juga menjadi ajang mengasah kemampuan teknis para pendamping RHL. Berbagai pertanyaan terlontar. Salah satunya, peserta asal Banjarbaru, Yogi. Ia bertanya teknik penanaman secara massal. “Berapa idealnya ukuran tinggi bibit, saat ditanam di areal ini,” tuturnya.

Budi lantas menjawab,  bahwa bibit yang ditanam berasal dari berbagai sumber dan penangkar. “Salah satunya, untuk jenis sengon berasal dari Persemaian Permanen BPTH, dengan tinggi antara 25-40 cm,” jelasnya.

BACA JUGA :  Pemko Banjarbaru Minta Kesiapan 9 RS Tangani Covid-19

Sebelumnya, para pendamping RHL telah mendapatkan materi dan pembekalan administrasi.  Salah satunya dari Kadishut Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq. Dalam arahannya saat membuka dan memberikan pembekalan, Hanif meminta agar para peserta praktik di TH2TI untuk belajar langsung cara membuat lubang, menanam hingga kegiatan pemeliharaan.

“Karena areal TH2TI, telah mendapat pengakuan dari Presiden Joko Widodo, selain itu sebagai referensi bagi para pendamping RHL,” tutur Hanif.

Ia  juga meminta mereka untuk melakukan pengawalan, pengamatan, serta pencermatan “by sampel”  dan laporan tertulis berupa peta pohon. “Agar nantinya para pendamping RHL, dapat menjamin tidak ada tanaman yang mati,” tandas Hanif. (*)

Baca Juga