Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Bupati Banjar Minta Warga Tak Buang Sampah Sembarangan Ke Sungai

Bupati Banjar Minta Warga Tak Buang Sampah Sembarangan Ke Sungai

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM, Martapura – Bupati Banjar H Khalilurrahman meminta warga untuk turut menjaga sungai dengan tak membuang sampah sembarangan. Hal ini diungkapkan bupati saat memimpin rapat mingguan bersama para kepala SKPD dan camat se Kabupaten Banjar, di Mahligai Sultan Adam, Martapura, Senin (6/7/2020).

Bupati yang biasa disapa Guru Khalil ini mengaku menerima laporan terkait masih adanya warga yang membuang sampah ke sungai.

“Saya menerima laporan masih adanya warga di Desa Pingaran Kecamatan Astambul yang membuang sampahnya ke sungai. Saya minta pengelolaan sampah di sana bisa lebih baik,” ujar beliau.

BACA JUGA :  Gebrak go To School, Inovasi Terbaru Untuk Mempromosikan Objek Wisata Kabupaten Banjar.

Guru Khalil menyayangkan jika masih ada sebagian warga yang membuang sampah sembarangan. Menurutnya tindakan itu dapat mengotori sungai. Dia menginginkan, agar aparatur kecamatan dan desa segera melakukan pembenahan dalam pengelolaan sampah.

Sebagamana diketahui di Desa Pingaran sebagian warganya merupakan pengrajin pembuat makanan khas Banjar yaitu jengkol atau jaring. Bupati meminta masyarakat bisa mengelola limbah pembuatan jaring dengan lebih baik dan tidak mengotori lingkungan.

Sementara Camat Astambul Sirajuddin Ali menyatakan siap untuk segera melakukan koordinasi dengan kepala desa dan aparatur desa setempat, terkait pengelolaan limbah dan sampah yang dihasilkan masyarakat.

BACA JUGA :  LSM Tuding PD Baramarta Tidak Memberikan Manfaat Ke Masyarakat.

Sirajuddin mengaku, memang limbah air bekas perendaman dari pengolahan jengkol atau jaring belum dilakukan pengelolaan sehingga hanya dibuang ke sungai, namun untuk kulitnya telah dimanfaatkan warga menjadi urukan tanah.

Sedangkan untuk pengelolaan sampah rumah tangga, pemerintah desa menyerahkan pengelolaannya kepada Bumdes setempat. Sirajudin juga menjelaskan warga pengolah jengkol atau jaring telah dilakukan secara turun-temurun.

“Akan tetapi, kami akan segera berkordinasi untuk menelitinya Kembali, apakah ada dampak terhadap air sungai,” pungkasnya.(Ptr)

Baca Juga