HEADLINE9.COM, MARTAPURA -Sejumlah sampah rumah tangga tampak terlihat bertebaran mengalir mengikuti sungai riam kiwa, Desa Jatibaru, Kecamatan Astambul.
Sampah-sampah tersebut disinyalir berasal dari aliran sungai paling ulu.
Dengan kondisi sungai seperti itu. Warga Desa Jatibaru, Hilal mengatakan dia setiap hari melihat pemandangan sampah yang mengalir.
Ada banyak jenis sampah bahkan tak jarang pembalut bayi dan perempuan pun terlihat hanyut di sungai tersebut.
“Padahal sebagian warga sini menggunakan air sungai untuk diminum,” ucapnya pada Sabtu (13/10) siang.
Dikatakannya, Selain digunakan untuk minum, Aktivitas warga pun lebih banyak di sungai.
Terutama untuk mencuci dan mandi. Namun keberadaan sampah yang mengalir setiap hari dirasakan olehnya cukup mengganggu.
“saya sendiri membuang sampah tidak pernah di sungai. Ada tempat pembakaran sampah di belakang rumah saya yang digunakan sebagai pembuangan sampah, ”katanya.
DiJelaskannya, kepala desa setempat, sering menghimbau untuk tidak lagi membuang sampah di sungai.
“Kalau di hulunya sih tidak begitu terlihat. Tapi di sini (bagian hilir sungai) sering terjadi penumpukan,” ucap Hilal.
Sementara pada sungai Martapura tepatnya di kawasan Desa Murung kenanga, tempat tersebut sudah dianggap bersih dari sampah.
Terlebih Kepala Desanya, Mahfudz telah memberikan larangan buang sampah ke sungai kepada masyarakatnya.
Terlihat, warga pun menaati. Hal itu terbukti dari bersihnya sungai tersebut. Diakui Mahfudz, pada tahun sebelumnya warga masih membuang sampah di sungai. Sehingga sungai pun menjadi kotor.
“kita sering melakukan himbauan kepada warga. Lantas solusi pun dicarikan, Warga disediakan tempat membuang sampah agar tidak lagi melempar sampah ke sungai, ”katanya.
Alhasil, banyak tumpukan sampah di pinggir sungai yang diangkut oleh petugas desanya. Terlebih adanya fasilitas tossa untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
Sementara itu, perihal kebersihan sungai, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, M Hilman menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjar untuk menanganinya.
Terlebih saat ini PUPR memiliki perahu untuk membersihkan sampah sungai.
Diaktakannya, atas keinginan Bupati Banjar, H Khalilurrahman, pola penanganan kebersihan sampah diubah.
Di antaranya ialah membuat kelompok kebersihan pada setiap desa. Lantas mereka nantinya akan diberikan perahu-perahu kecil untuk mengambil sampah di sungai.
“Jadi ke depannya akan ada perahu kecil yang diberikan kepada kelompok masyarakat. mereka ditugaskan secara khusus untuk menjaga kebersihan di sungai,” ucap Hilman.
Hilman menyampaikan, saat ini pihaknya masih membicarakan penanganan kebersihan tersebut. Dimana nantinya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.
“Secara psikologi, kalau masyarakat juga yang menjaga kebersihannya, mereka merasa memiliki. Jadi warga lainnya segan membuag sampah,” tambahnya.
diatambahkannya perahu yang dimiliki PUPR sebagai alat apabila ada sampah-sampah besar. Maka perahu itu pun akan diturunkan.