Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Banjar
  4. »
  5. Kenalkan MPASI ke Kaum Ibu Desa Mangkauk Pengaron

Kenalkan MPASI ke Kaum Ibu Desa Mangkauk Pengaron

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit
FMIPA ULM 2018 bersama Asosiasi Ibu Menyusui ke Mangkauk Kecamatan Pengaron mengenalkan makanan pendamping air susu ibu (MPASI)

HEADLINE9.COM, MARTAPURA – DIPA FMIPA ULM 2018 bersama AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui) Kalsel kembali turun ke desa dalam rangka pengabdian masyarakat ke Mangkauk,  Kecamatan Pengaron kemarin.

Sebanyak 40 ibu rumah tangga menerima pengetahuan tentang makanan pendamping air susu ibu (MPASI).

Kaum hawa pun diajak demo memasak MPASI, yang disampaikan oleh perwakilan AIMI KALSEL, Hadayah Istifadah di bantu dua anggota program pengabdian masyarakat dari prodi Farmasi ULM Prima Happy Ratnapuri, M. Sc., Apt dan Difa Intannia, M. Farm-Klin, Apt.

WhatsApp Image 2018 10 21 at 9.39.30 AM 1

Demo ini ditujukan agar peserta mengenal tekstur MPASI sesuai kelompok usia bayi.  Peserta juga mendapat gambaran porsi makanan yang sesuai dengan AKG bayi.

BACA JUGA :  Eka Sandria, Wakili Asia Tenggara ke Cina

Program sosialisasi ini di akhiri dengan pembagian booklet panduan pemberian MPASI dari prodi farmasi FMIPA ULM di wakili oleh Kepala Prodi Farmasi, Valentina Meta Srikartika, MPH, Apt.

” Kami berharap dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi dan pembagian booklet ini dapat membantu meningkatkan status gizi bayi di desa Mangkauk. “ sambung Valentina.

Ketua pelaksana program pengabdian masyarakat Dini Rahmatika, M.Pharm.Sci, Apt yang juga dosen Farmasi FMIPA ULM mengatakan, program ini di sambut dengan antusias yang cukup tinggi oleh masyarakat setempat.

Menurutnya, Desa Mangkauk sendiri memiliki potensi bahan lokal yang cukup besar dan dapat dijadikan bahan baku pembuatan MPASI sesuai AKG (Angka Kecukupan Gizi) bayi.

BACA JUGA :  19 Desa di Balangan Gelar Pilkades

Namun minimnya pengetahuan masyarakat sekitar mengenai pemberian MPASI yang tepat menjadi salah satu penyebab umumnya ditemukan pemberian MPASI terlalu dini.

Sedangkan Gusti Rizsa Hasan Aman, narasumber yang menjabat Ketua AIMI Kalimantan selatan menjelaskan, pemberian MPASI yang benar dilakukan setelah bayi memasuki usia 6 bulan.

pemberian MPASI yang terlalu dini dapat menyebabkan ketidak seimbangan gizi dan cedera saluran cerna juga memicu kekurangan gizi pada bayi.

Setelah 6 bulan kebutuhan gizi bayi tidak dapat terpenuhi hanya dengan pemberian ASI, oleh sebab itulah diperlukan pemberian MPASI sebagai sumber nutrisi tambahan. Selain sosialisasi.(MAS)

Baca Juga