headline9.com, MARTAPURA – Tiga minggu lebih terdampak banjir, PD Pasar Bauntung Batuah (PD PBB) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, diperkirakan mengalami kerugian lebih dari Rp10,8 miliar. Kerugian tersebut adalah untuk kerusakan infrastruktur, sarana dan prasarana pasar.
Total perkiraan kerugian sementara adalah perhitungan untuk 11 pasar di Kabupaten Banjar yang dikelola PD PBB akibat bencana banjir.
“Penilaian sementara sampai akhir Januari 2020, dari beberapa aspek baik dari aspek kerusakan infrastruktur, sarana dan prasarana pasar. Seperti, bangunan pasar, tempat berjualan, jalan, drainase dan lain sebagainya di 11 pasar,” jelas Direktur PD PBB Rusdiansyah.
Besarnya kerusakan infrastruktur pasar akibat bencana banjir, PD PBB Kabupaten Banjar akan mengajukan usulan bantuan ke Kementerian, yang difasilitasi instansi terkait, yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar.
“Selain itu, kita juga membutuhkan dukungan dari Legislatif Kabupaten Banjar untuk melakukan negosiasi, baik di Kementerian ataupun ke Dirjen terkait. Semoga kementerian ataupun dirjen terkait dapat membantu kita untuk menanggulangi permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Tak hanya terkait kerusakan permasalahan infrastruktur saja yang saat dihadapi PD PBB selaku pilot pasar di Kabupaten Banjar, bencana banjir juga berdampak pada potensi pendapatan PD PBB.
Akibat terdampak banjir lebih 3 pekan, PD PBB kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp728 juta lebih pada Januari 2021 lalu.
Seperti Pasar Mingguan di Kecamatan Pengaron, terdata dua kali terdampak banjir, sehingga lumpuh total. Adapula pasar yang terendam banjir hanya sekitar 10 hari, setelahnya surut.
Lebih jauh Rusmi memaparkan, pasca bencana banjir aktivitas jual beli pedagang menurun drastis. Karena pedagang dan pengunjung pasar tengah sibuk memulihkan kondisi dagangan dan rumah mereka yang terendam banjir.
“Semoga ini menjadi perhatian baik dari pihak eksekutif dan legislatif. Mengingat, aktivitas perekonomian pasar sampai saat ini baru berkisar 50 Persen akibat terdampak banjir. Dan hal ini juga dapat menjadi pertimbangan atau rekomendasi untuk memberikan kemudahan terhadap target yang ditetapkan kepada SOPD, tak terkecuali kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Banjar, khususnya PD Pasar,” tuturnya.
Sekadar diketahui, bencana banjir yang melanda sejak awal Desember 2020 lalu dampaknya kian meluas, terparah terjadi pada 13 Januari 2021. 11 pasar yang dikelola PD PBB terdampak banjir seperti Pasar Tradisional Martapura yang terdampak banjir hampir 90%. Pasar Sekumpul 50%, Pasar Ahad Kertak Hanyar 75%. Sedangkan pasar yang terdampak hingga 100% adalah Pasar Astambul, Pasar Pisang Astambul, Pasar Bawahan, Pasar Pengaron, Pasar Kindai Limpuar Gambut, Pasar Sungai Tabuk, dan Pasar Beruntung Baru, serta Pasar Arba Pamangkih.(nsh)