Search
Close this search box.
  1. Home
  2. »
  3. Featured
  4. »
  5. Pengembangan Kawasan Pertanian Hortikultura Menjadi Kawasan Agrowisata.

Pengembangan Kawasan Pertanian Hortikultura Menjadi Kawasan Agrowisata.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Print
Reddit

HEADLINE9.COM,MARTAPURA – Salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan ini kaya akan beberapa komoditas hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, tanaman hias dan biofarmaka atau obat-obatan.

Hortikultura sendiri merupakan bidang budidaya tanaman pertanian yang pengembangannya cukup menjanjikan di Kabupaten Banjar.

Beberapa produk unggulan hortikultura di Kabupaten Banjar antara lain, buah-buahan ada pisang, durian dan jeruk, sementara untuk tanaman hias ada bunga mawar dan melati, sedangkan cabe rawit dan cabe besar menjadi produk unggulan pada komoditas sayuran, dan jahe menjadi produk unggulan pada komoditas biofarmaka.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Tanaman Pangan Dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar, Nurul Chatimah.

“Pertanian hortikultura tak terpengaruh situasi dan memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Misalnya buah-buahan dan sayur serta tanaman obat saat ini banyak dicari orang untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Produk kita sendiri untuk saat ini dapat memenuhi kebutuhan di daerah kita,” katanya.

BACA JUGA :  Pemkab Banjar Terus Sosialisasikan Makan Ikan

Nurul Chatimah, mengatakan petani hortikultura saat ini cukup bersemangat untuk tetap bertanam karena keuntungan yang menjanjikan dan tak terpengaruh situasi pandemi yang sedang terjadi, bahkan setiap tahun terjadi kenaikan jumlah lahan tanam.

“Petani kita tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Secara ekonomi sangat menjanjikan karena hasil penjualan lebih besar daripada padi, misalnya jeruk dan durian saat panen hasilnya bisa berkali lipat. Akan tetapi hortikultura tetap tak bisa meninggal tanaman pangan seperti padi yang merupakan bahan kebutuhan pokok kita,” jelasnya.

Pertanian hortikultura sendiri memiliki potensi lain yang bisa digali, yaitu pengembangan kawasan pertanian hortikultura menjadi kawasan agrowisata.

BACA JUGA :  PJU Belum Merata,Disperkim Terus Menambah

“Seperti di Sungai Alang, Astambul, kita sudah mengembangkan Kawasan Agrowisata Petik Buah Jeruk dan rencananya Juni 2020 ini mau di launching, tapi tertunda karena pandemi Covid-19. Jadi orang yang pulang berziarah dari makam Datu Kelampayan dapat singgah menikmati wisata petik buah ini,” terangnya.

Tak hanya agrowisata buah-buahan, Nurul Chatimah menyebut pihaknya merencanakan pola pengembangan agrowisata berbasis tanaman hias seperti bunga-bungaan.

“Agrowisata tanaman hias seperti bunga melati ini cukup menjanjikan, karena lokasinya cukup bagus dan bisa menjadi spot foto bagi pengunjung. Sehingga masyarakat tak hanya bisa menikmati wisata alam saja, tapi juga bisa menikmati agrowisata di Kabupaten Banjar,” pungkasnya.(Ptr)

Baca Juga